Sejarah Benua Asia
Sejarah Benua Asia
Benua Asia merupakan Benua terbesar di dunia. Luasnya mencapai 43 juta kilometer persegi. Luas Benua Asia merupakan 30 persen dari total luas daratan di bumi dan merupakan 8,66 persen total luas permukaan bumi. Benua paling besar di muka bumi ini berbatasan dengan Pegunungan Ural di bagian timurnya, Laut Arktik di bagian utara, Samudera Pasifik di bagian barat, dan Samudera Hindia di bagian selatan. Benua ini mempunyai beberapa lokasi ikonik, seperti Gunung Everest yang merupakan puncak tertinggi di dunia, Sungai Yang Tze yang terpanjang di Asia dan ketiga terpanjang di dunia, serta Gurun Gobi yang merupakan gurun terbesar di Asia.
Benua Asia terbagi atas 6 wilayah, seperti Asia Barat, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Asia Utara. Iklimnya terbagi atas 8 kategori iklim dan musimnya terbagi atas 4 kategori musim. Negara di Benua Asia cukup banyak. Ada 53 negara di benua ini, termasuk Turki yang wilayahnya terbagi atas Benua Eropa dan Asia serta Taiwan yang kedaulatannya belum diakui. Total penduduk Benua Asia merupakan 60% dari total penduduk dunia. Pertumbuhan populasi manusia di Benua Asia adalah 2% per tahun. Manusia yang tinggal di Benua Asia banyak yang mempunyai kekayaan berlimpah. Namun, di benua ini juga terdapat 60% manusia termiskin di dunia. Fakta ini disebabkan oleh kesenjangan antara miskin dan kaya yang terus meningkat.
Benua Asia sudah ditempati sejak masa jaman pra-sejarah ketika manusia purba bermigrasi dari Afrika ke benua ini. Catatan sejarah peradaban di benua ini sendiri dimulai ketika manusia modern telah hadir di benua ini. Materi sejarah dalam artikel ini akan berisi seputar peradaban di Benua Asia dari awal adanya catatan sejarah hingga dunia modern (abad 21).
Masa Logam Perunggu
Harappa merupakan peradaban terdiri atas beberapa kota yang terpisah,tetapi masih dalam satu kawasan. Beberapa kota peradaban tersebut masuk ke dalam wilayah Lembah Sungai Indus. Kota-kota peradaban ini eksis dari tahun 3300 sebelum masehi sampai 1300 sebelum masehi. Masa kejayaan peradaban yang ada di Lembah Sungai Indus ini, adalah dari tahun 2900 sebelum masehi hingga 1600 sebelum masehi.
Saat ini, kota-kota peradaban yang dimaksud masuk ke dalam wilayah Asia Selatan. Lokasi tepatnya dari timur laut Afghanistan ke negara Pakistan dan berakhir di wilayah barat laut negara India. Peradaban Sungai Indus atau peradaban Harappa ini pertama kali ditemukan pada tahun 1920 di area kekuasaan British India. Lokasi tepatnya adalah propinsi Punjab yang sekarang ini lebih dikenal dengan nama negara Pakistan.
Setelah penemuan Harappa, kota berikutnya yang ditemukan adalah Mohenjo-Daro. Penemuan kota Harappa merupakan puncak dari kegiatan survey arkeologi yang dilakukan oleh Tim Arkeologi India sejak 1861. Sejak 1920, survey terus dilakukan hingga penemuan paling penting terjadi di tahun 1999. Tahun 1999, peradaban yang ada di Lembah Sungai Indus ini telah ditemukan sebanyak 1056 kota. Namun, dari total kota yang ditemukan tersebut hanya 96 kota yang baru digali. Kota besar dari Peradaban Harappa diantaranya adalah Harappa, Mohenjo-Daro, Rakhigarhi, Dholavira dan Ganeriwala. (Baca Juga : Sejarah Rusia )
Peradaban Harappa terbagi atas masa awal peradaban, masa kejayaan dan juga masa akhir peradaban. Pembagian ini merupakan nomenklatur tua yang didasarkan dari kota Harappa dan Mohenjo-Daro. Ketiga pembagian dari nomenklatur tua dibuat menjadi empat bagian oleh Shaffer. Pembagiannya menjadi masa awal era pembuatan makanan, era regionalisasi, era integrasi dan terakhir adalah era lokalisasi.
Peradaban Harappa berjalan seiringan dengan peradaban Mesopotamia. Nama Mesopotamia sendiri berasal dari bahasa Armenia Kuno yang berarti tanah yang berada di antara sungai. Lokasi Peradaban Mesopotamia mempunyai kesamaan dengan Harappa berupa wilayah yang berpusat di sepanjang aliran sungai. Jika Harappa berada di areal Lembah Sungai Indus, maka Mesopotamia berada di sekitar sungai Eupherat-Tigris. Saat ini, wilayah peradaban ini masuk ke dalam mayoritas wilayah Irak, Kuwait, bagian timur Syiria, bagian tenggara Turki, dan perbatasan Turki-Syiria serta Iran-Irak. (Baca Juga : Sejarah Benua Amerika )
Peradaban Mesopotamia masih ada hingga sekarang, yaitu peradaban orang-orang Irak dan sekitarnya. Namun, Mesopotamia Kuno telah hilang. Peradaban yang dimaksud tersebut merupakan percampuran dari budaya Sumeria, Akkadia, Babilonia, dan Assyiria. Percampuran empat kebudayaan adalah akibat perpindahan kekuasaan kota di antara keempat bangsa tersebut.
Kebudayaan Mesopotamia kuno terkenal akan 5 bidang, yakni literatur, matematika, astronomi, pengobatan dan teknologi. Literatur Mesopotamia yang paling terkenal berasal dari masa kekuasaan bangsa Babilonia, namanya Epic of Gilgamesh. Matematika Mesopotamia merupakan matematika yang berintikan sistem numeral sexagesimal. Matematika sexagesimal merupakan sumber dari matematika saat ini, seperti 1 jam = 60 menit, 24 jam dalam sehari dan juga lingkaran yang memiliki 360 derajat. Astronomi Mesopotamia paling banyak digunakan ketika bangsa Sumeria berkuasa dan juga bangsa Assyiria. Astronominya mempelajari peristiwa saat ini berdasarkan posisi planet dan juga bintang. Pengobatan Mesopotamia banyak berjasa terhadap pengobatan modern saat ini. Pengobatan yang dikembangkan oleh bangsa Babilonia ini memperkenalkan sistem diagnosa, prognosa, pemeriksaan fisik dan pemberian resep. Berkat keempat bangsa yang menguasai Mesopotamia, teknologi di wilayah ini cukup maju. Salah satu buktinya adalah baterai Baghdad yang merupakan baterai pertama yang ada di dunia. (Baca Juga : Sejarah Benua Atlantis )
Zaman Besi
0 komentar: